Senin, 03 November 2014

Icon CJ ZPRX Purworejo

CJ ZPRX Purworejo
CJ ZPRX

CJ ZPRX Purworejo
CJ ZPRX

CJ ZPRX Touring to Waduk Sermo Kulon Progo

CJ ZPRX Touring to Waduk Sermo Kulon Progo

Waduk Sermo



        Waduk yang terletak di Bukit Menoreh, tepatnya di Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap ini dapat ditempuh dengan perjalanan kurang lebih 6 km dari Kota Wates ke arah barat. Perjalanan ke Waduk Sermo dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat. Perjalanan ke lokasi yang menanjak dan berkelok-kelok tentu akan menambah suasana petualangan di alam semakin terasa.


CJ ZPRX Jogoresan Purworejo
CJ ZPRX



        Lokasinya yang menghampar luas, hawa udaranya yang sejuk, serta keasrian dari deretan pepohonan liar yang masih terjaga membuat kawasan Waduk Sermo sebagai salah satu tujuan wisata alam yang tidak akan membosankan bagi siapa saja yang mencintai alam. Tak jarang di waduk ini akan kita temukan sejumlah orang yang tengah asik dengan perburuan memancing ikan. Memang Waduk Sermo terkenal dengan kawanan ikan nila, tetapi ada juga jenis ikan lain yang menghuni Waduk Sermo. Memancing di Waduk Sermo tidak dikenakan biaya alias gratis. Tetapi ada tempat-tempat tertentu di waduk ini yang dilarang sebagai tempat memancing karena berbahaya.

CJ ZPRX Purworejo
CJ ZPRX


        Anda dapat berwisata di Waduk Sermo dengan berkeliling menggunakan perahu wisata atau berkendaraan melewati jalan lingkar aspal sepanjang 21 km atau bersantai saja di bibir Waduk sambil menikmati hembusan angin yang menyejukkan.
         Waduk ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 November 1996 dengan membendung Sungai Ngrancah. Sejak saat itu Waduk Sermo menjadi sumber air utama bagi pertanian di daerah sekitarnya. Luas genangan air Waduk Sermo menurut Pemkab Kulon Progo adalah kurang lebih 157 Ha dengan kondisi air yang masih jernih serta bentuknya berkelok-kelok. Waduk ini dapat menampung air 25 juta meter kubik dan dibangun selama dua tahun delapan bulan.

CJ ZPRX
CJ ZPRX Mancing

CJ ZPRX
CJ ZPRX
CJ ZPRX Purworejo
Trio CJ ZPRX

CJ ZPRX Purworejo
Kumpul Dipinggir Waduk





























CJ ZPRX Purworejo
Hutan Waduk Sermo






























Untuk melihat foto lain tentang Touring  CJ ZPRX to Waduk Sermo ----->>> Klik disini

Salam satu jogoresan CJ ZPRX.

Sabtu, 01 November 2014

Kabupaten Purworejo

Kabupaten Purworejo

Purworejo

     Purworejo/ Kabupaten Purworejo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota berada di kota Purworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di sebelah barat.
      Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 469 desa dan 25 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Purworejo.

Purworejo
     Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh.
     Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.

Peta Purworejo
  • Sejarah Kabupaten Purworejo
        Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. Bujangga Manik, dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari Bali ke Pakuan. Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya Kabupaten Purworejo, masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830.


       Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19 wilayah ini lebih dikenal sebagai Bagelen (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini Bagelen malah hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.

       Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya kepada Hindia-Belanda oleh pihak Kesultanan Yogyakarta (akibat Perang Diponegoro), wilayah ini digabung ke dalam Karesidenan Kedu dan menjadi kabupaten. Belanda membangun pemukiman baru yang diberi nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap mengambil unsur-unsur tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah tentara Belanda asal Pantai Emas (sekarang Ghana), Afrika Barat, yang dikenal sebagai Belanda Hitam dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah bangunan tua bergaya indisch masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti Masjid Jami' Purworejo (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).

       Alun-alun Purworejo, seluas 6 hektare, konon adalah yang terluas di Pulau Jawa.


Semoga Bermanfaat Salam.
CJ ZPRX Purworejo