Kabupaten Purworejo
|
Purworejo |
Purworejo/ Kabupaten Purworejo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukota
berada di kota Purworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo
dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten
Kebumen di sebelah barat.
Kabupaten Purworejo terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi
lagi atas sejumlah 469 desa dan 25 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di
Kecamatan Purworejo.
|
Purworejo |
Bagian
selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara
berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY,
membujur Pegunungan Menoreh.
Purworejo
berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi
jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo.
|
Peta Purworejo |
- Sejarah Kabupaten Purworejo
Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan
(Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal
5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. Bujangga
Manik, dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati
daerah ini dalam perjalanan pulang dari Bali ke Pakuan. Sampai sekarang, kapan
tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya Kabupaten Purworejo, masih jadi bahan
perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga
yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830.
Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19 wilayah ini
lebih dikenal sebagai Bagelen (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini Bagelen malah
hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.
Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya kepada
Hindia-Belanda oleh pihak Kesultanan Yogyakarta (akibat Perang Diponegoro),
wilayah ini digabung ke dalam Karesidenan Kedu dan menjadi kabupaten. Belanda
membangun pemukiman baru yang diberi nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan
(sampai sekarang) dengan tata kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap
mengambil unsur-unsur tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer,
dan sejumlah tentara Belanda asal Pantai Emas (sekarang Ghana), Afrika Barat,
yang dikenal sebagai Belanda Hitam dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah
bangunan tua bergaya indisch masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti
Masjid Jami' Purworejo (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan
bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).
Alun-alun Purworejo, seluas 6 hektare, konon adalah yang
terluas di Pulau Jawa.
Semoga Bermanfaat Salam.
CJ ZPRX Purworejo